Jakarta – Tim ekonom Indonesia dinilai sangat lemah dalam urusan negosiasi tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat Donald trump.
Betapa tidak, awalnya tarif yang dikenakan terhadap produk Indonesia yang masuk ke AS adalah 32 persen. Namun pada saat bertemu perwakilan perdagangan Amerika, langsung naik jadi 47 persen. Ini sekaligus membuat tarif Indonesia menjadi yang tertinggi di Asean.
“Saya pikir ada beberapa alasan selain black market dan ilegal market ditambah lagi dengan barang-barang fake alias palsu di mana-mana,” ucap pakar kebijakan publik AS Jerry Massie.
Dijelaskan, yang menjadi sorotan AS adalah pusat perdagangan produk-produk elektronik Pasar Mangga Dua, Jakarta. Berdasarkan data pemerintah AS, pasar tersebut banyak menjual barang-barang palsu.
“Amerika Serikat tak akan menoleransi produk ilegal. Di Amerika, produk palsu sangat dilarang,” ucap Jerry yang lama menimba pendidikan di Negara Paman Sam.
Contohnya, tutur Jerry: handphone palsu, software palsu dan bajakan, operating system (OS) palsu, tas, sepatu palsu, komputer palsu, hingga obat palsu.
“Untuk bisa membuat AS percaya pada kita, maka barang ilegal harus dimusnahkan dan perketat masuknya penyeludupan barang-barang palsu,” tegas Jerry yang juga Direktur Political and Public Policy Studie (P3S).
Selanjutnya ia menyarankan agar skema pembayaran QRIS dan GPM diganti dengan sistem ceedit card atau VISA. Atau pakai saja sistem debit. Hal ini sebab Amerika tak menganut sistem pembayaran QRIS.
Saran tambahan dari jerry adalah agar Indonesia turut melakukan bentuk negosiasi lainnya melalui pemesanan pesawat-pesawat buatan AS untuk pertahanan maupun komersial.
“Coba libatkan juga pakar ekonomi yang pernah tinggal dan bekerja di AS untuk melobi Gedung Putih. Atau sosok yang punya network di White House.
Jika kelak tarif bisa turun jadi 10 persen, jerry mengingatkan pemerintah segera memperbaiki kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Menurut dia, skema ini juga menjadi sorotan AS dalam hubungan perdagangan dengan Indonesia.
(*)