100 Hari Kerja, Presiden Perlu Reshuffle Figur seperti Gus Miftah

Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah (tengah). Foto: Instagram

Share

Jakarta – Hinaan kepada penjual es teh yang dilontarkan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah bisa merusak nama Prabowo Subianto.

Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menilai Gus Miftah layak masuk daftar reshuffle.

Jerry menilai Gus Miftah belum pantas duduk dalam pemerintahan. Dia juga melihat pendiri Pondok Pesantren Ora Aji itu tidak memiliki konsep dan desain yang besar.

“Di 100 hari kerja perlu ada reshuffle, nama-nama seperti Gus Miftah layak dicopot oleh presiden. Pasalnya, mereka akan jadi duri dalam daging atau jadi toxic,” kata Jerry melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (4/12/2024).

Baca Juga  Siaga Perang Dunia 3, NATO Naikkan Anggaran Pertahanan

Menurut dia, tindakan Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh di dalam acara Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, dan Habib Zaidan Bin Yahya itu sebuah kegaduhan dan sangat tak disukai Prabowo.

“Sejatinya dia harus menjaga sikap dalam melakukan sesuatu. Miftah ini banyakan aneh-aneh tingkahnya. Dia itu bisa jadi yang merusak nama Presiden Prabowo,” ujarnya.

Harusnya manusia seperti dia, lanjut Jerry, dikasih duit saja dan jangan dilibatkan dalam pemerintahan.

“Ucapannya tong kosong bunyi nyaring. Atau bisa mengacaukan dan mengganggu program Prabowo. Nanti ke depan Prabowo harus lebih hati-hati dan selektif lagi dalam menunjuk kabinetnya,” pesan Jerry.

 

Baca Juga  Sikap Negarawan Jelas Beda dengan Politisi Baperan

red

Share

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *