Jakarta – Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menyatakan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus dipanggil terkait sengkarut pagar laut sepanjang 30 km di wilayah pantai Tangerang, Banten.
“Selain Jokowi, bekas Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, mantan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, serta bekas Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Anthony juga harus turut dimintai pertanggungjawaban,” tegas Jerry.
Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis (23/1/2025) Jerry menyebutkan bahwa di area tersebut sebelumnya telah diterbitkan sebanyak 263 sertifikat hak guna bangunan (SHGB).
Rinciannya: sebanyak 234 bidang atas nama PT Intan Agung Makmur, 20 bidang SHGB atas nama PT Cahaya Inti Sentosa, dan 9 bidang atas nama perorangan.
Kemudian ada juga 17 bidang lainnya berupa sertifikat hak milik (SHM).
Sementara dua perusahaan pemegang SHGB adalah PT Intan Agung Makmur dan PT Cahaya Inti Sentosa yang terafiliasi dengan PT Pantai Indah Kapuk Dua (PANI), milik Sugianto Kusuma alias Aguan.
“Memang ajaib dan super nekad pihak yang berani menerbitkan sertifikat atas wilayah laut. Apalagi sudah dipetak-petak oleh kelompok oligarki,” sindir Jerry.
Karena itulah dia memberikan apresiasi atas ketegasan Presiden Prabowo yang segera memerintahkan jajaran TNI AL segera melakukan pembongkaran.
“Saya salut dengan keputusan Presiden Pabowo yang membatalkan SHM dan SHGB kawasan pantai Tangerang, sekaligus memerintahkan pembongkaran proyek yang dikerjakan di era Jokowi itu,” ucap Jerry yang juga pengamat politik.
Ia melanjutkan, pengkavling-kavlingan wilayah laut ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ilegal. Bukan di Banten saja, ada pula pagar laut yang dibangun di sejumlah daerah, seperti Surabaya, Bekasi, Jakarta, dan kota lainnya.
“Tak hanya di Tangerang saja, di kawasan laut Surabaya Timur pun ditemukan sertifikat HGB seluas 656 hektare. Saya kira Jokowi harus dipanggil. Bukan saja laut yang dijual dan digadaikan untuk reklamasi, kalau Jokowi masih menjabat, mungkin langit pun dia jual,” kecam Jerry.
Jokowi, imbuhnya, adalah pemimpin dengan khayalan tingkat tinggi.
“Jokowi pernah mengkhayal ada Rp11 ribu triliun uang RI di luar negeri. Lalau berhalusinasi juga memproduksi ribuan mobil Esemka. Termasuk saat menyatakan ada puluhan bahkan ratusan investor asing berbondong-bondong berinvestasi di IKN,” ucapnya.
Makanya bisa saja Prabowo masuk dalam jebakan Jokowi, jika tidak secepatnya membatalkan sertifikan dan menghentikan proyek pagar laut Tangerang. Sebab kelak pasti akan ada pihak yang menuding dan menyalahkan Prabowo.
“Jokowi bak lempar batu sembunyi tangan. Padahal dia yang harus bertanggung jawab,” pungkas Jerry.
red