Bukit Asam Bukukan Rp2,03 Triliun Laba Bersih Semester I Tahun 2024

Karyawan sedang mengoperasikan alat berat untuk menambang batu bara di lokasi tambang PT Bukit Asam. Foto: PTBA

Share

Jakarta – PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID, membukukan laba bersih senilai Rp2,03 triliun pada semester I-2024.

PT Bukit Asam juga mencatatkan pendapatan senilai Rp19,64 triliun pada semester I-2024, dan EBITDA senilai Rp3,63 triliun.

“Capaian laba bersih perseroan ditopang oleh peningkatan kinerja operasional selama semester I- 2024,” ujar Corporate Secretary PTBA Niko Chandra sebagaimana keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (2/8/2024).

Niko menjelaskan, total penjualan batu bara perseroan mencapai 20,05 juta ton pada semester I- 2024, atau meningkat 15 persen year on year (yoy).

Ekspor batu bara perseroan pada periode ini sebanyak 8,48 juta ton, atau meningkat 20 persen yoy dibandingkan sebanyak 7,10 juta ton pada semester I-2023.

Baca Juga  Rekor Suhu Terpanas Planet Bumi Pecah pada Juni 2024

Sementara itu, realisasi Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 11,57 juta ton pada semester I- 2024, atau tumbuh 12 persen yoy dibandingkan sebesar 10,33 juta ton pada semester 1 2023.

Lebih lanjut, produksi batu bara perseroan mencapai 18,76 juta ton pada semester I-2024, dan realisasi angkutan dengan kereta api sebanyak 17,33 juta ton.

Niko menjelaskan, tantangan bagi perseroan pada tahun ini, di antaranya koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar, rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 19 persen (yoy) dari 93,49 dolar AS per ton pada semester I-2023 menjadi 75,89 dolar AS per ton pada semester I- 2024.

Sementara itu, rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 36 persen (yoy) menjadi senilai 130,66 dolar AS per ton, dari 204,27 dolar AS per ton pada semester I-2023.

Baca Juga  Jerman Evaluasi Kebijakan Suaka dan Imigrasi Usai Penikaman di Solingen

“Sehingga, perseroan terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri, serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik,” ujar Niko dikutip Antara.

Pemerintah telah menargetkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060, dan PTBA memiliki visi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan, dengan melakukan diversifikasi bisnis ke bidang energi baru dan terbarukan (EBT).

Niko menjelaskan, perseroan telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bandara Soekarno-Hatta bekerja sama dengan PT Angkasa Pura Il (Persero), yang sudah beroperasi penuh sejak Oktober 2020.

PLTS tersebut berkapasitas maksimal 241 kilowattpeak (kWp) dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC).

Selain itu, PT Bukit Asam juga bekerja sama dengan Jasa Marga Group untuk pengembangan PLTS di jalan-jalan tol. PLTS berkapasitas 400 kWp di Jalan Tol Bali-Mandara telah selesai dibangun dan diresmikan pada 21 September 2022.

Baca Juga  Daftar para Juara Sepanjang 108 Tahun Copa America

Perusahaan pun bekerja sama dengan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dalam pembangunan PLTS berkapasitas 23,07 kWp yang mencapai tahap COD pada Juni 2023.

“PTBA saat ini juga sedang mendalami peluang pengembangan EBT berbasis hidrogen, baik untuk kebutuhan sendiri maupun mendukung penguatan kebutuhan kemitraan dalam sistem rantai bisnis transportasi dan produksi PTBA di masa depan,” ujar Niko.

 

red

Share

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *