Surabaya – Boedi Prijo Soeprajitno dari Tim Pemenangan Provinsi (TPP) Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak menyatakan bergerak cepat guna memenangkan paslon nomor 2 Pilkada Jawa Timur 2024.
Merespons penegasan TPP, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Prabowo Mania 08 Jawa Timur Bambang Widjanarko Setio menyatakan sangat mendukungnya.
“Kami support TPP yang dikomandoi Boedi Priyo Soeprajitno untuk secara akseleratif memenangkan Khofifah-Emil. Ini adalah kemenangan kedua untuk kembali memimpin Provinsi Jawa Timur,” kata Bambang Widjanarko Setio, kepada wartawan, Kamis (26/9/2024).
Bambang yang juga Direktur Eksekutif Pranata Kebijakan Politik Nasional (PKPN) menerangkan, Pilkada Jawa Timur 2024 menjadi momentum demokrasi dalam memilih pemimpin untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
“Masyarakat Jawa Timur menggelar karpet merah bagi Khofifah-Emil untuk kembali memimpin periode 2024-2029,” kata Bambang.
Dalam lima tahun terakhir, lanjut Bambang, program-program di bidang pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan yang dilakukan Khofifah dan Emil mengalami peningkatan dan mendapatkan apresiasi secara nasional.
Bambang mengatakan bahwa keberhasilan ini menjadi parameter bahwa masyarakat untuk kembali memilih Khofifah sebagai gubernur periode 2024-2029.
“Di Pilkada 2018 Khofifah dan Emil memperoleh 10.465.218 suara atau 53,55 persen. Maka pada Pilkada 2024 diyakini akan mendapatkan suara di atasnya,” kata Bambang.
Dasarnya, urai Bambang, kali ini pasangan Khofifah-Emil diusung 15 partai politik, yakni: Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PPP, PAN, PKS, PSI, Perindo, Garuda, PBB, Partai Buruh, PKN, Gelora, dan Prima.
“Dapat dipastikan pasangan nomor 2 tersebut akan memenangi kembali kontestasi pilkada dan masyarakat akan menikmati berbagai kemajuan lima tahun ke depan,” kata Bambang.
Bambang melihat Khofifah berhasil mewujudkan visi pemerintahan yang bersih dan sukses mencapai berbagai indikator pembangunan selama lima tahun terakhir.
“Keberhasilan Gubernur Khofifah selama kepemimpinannya fokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat, dengan penurunan angka kemiskinan ekstrem, pertumbuhan ekonomi, dan nilai investasi yang meningkat. Gubernur Khofifah berhasil mencapai kemajuan yang signifikan dalam berbagai aspek. Salah satu pencapaian yang paling membanggakan adalah penurunan angka kemiskinan ekstrem,” kata Bambang.
Bambang mengatakan bahwa Provinsi Jawa Timur mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrem secara signifikan sebesar 3,58 persen atau 1.480.140 jiwa selama 2020-2023.
“Data menunjukkan, kemiskinan ekstrem di Jatim turun drastis dari 4,4 persen atau setara 1.812.210 jiwa pada 2020 menjadi 0,82 persen atau 331.980 jiwa pada Maret 2023 sehingga Jatim menerima penghargaan insentif fiskal,” kata Bambang.
Capaian Khofifah mendapat penghargaan dari pemerintah pusat berupa insentif fiskal yang diberikan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin senilai Rp 6,215 miliar. Insentif ini digunakan untuk program yang langsung diterima masyarakat miskin.
Bambang menilai keberhasilan Khofifah berkat kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas. Capaian itu berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi 0,82 persen dan optimistis terus melaju menuju kemiskinan ekstrem 0 persen di akhir 2024.
Di sisi lain, dalam bidang pendidikan, menurut Bambang, berdasarkan data Badan Pusat Statistik bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jatim terus membaik hingga akhir 2023. Per 1 Desember 2023, IPM Jawa Timur tercatat 74,65. Ini meningkat 3,15 persen selama periode 2019-2023.
“Yang membanggakan, capaian IPM 2023 Jawa Timur di atas rata-rata nasional yang tercatat 74,39. IPM Jawa Timur juga di atas capaian IPM provinsi besar lainnya di pulau Jawa, yaitu Jawa Barat (74,24) dan Jawa Tengah (73,39),” tandas Bambang.
tpp tpp