Bekasi – Intensitas hujan yang tinggi sebulan terakhir mengakibatkan berbagai bencana di banyak tempat, termasuk di Kota Bekasi. Curah hujan selama dua pekan terakhir tidak hanya menghambat pelaksanaan berbagai proyek pemda, tapi juga merusaknya.
Misalnya proyek penahan turap Kali Lumbu Barat yang dianggarkan Pemkot Bekasi melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air ( BMSDA) tahun anggaran 2025. Pekerjaan ini ambruk dihantam air sepanjang 40 meter, pada Sabtu (6/12/2025).
Ambruknya turap yang baru saja selesai dikerjakan itu, menurut keterangan warga akibat arus dan debit air sangat besar di aliran kali.
“Hujan sangat deras, sedangkan kali sudah dipenuhi aliran air dari hulu. Ambruknya penahan turap karena tekanan air,” kata Erwin, warga sekitar proyek.
Sidik dari CV Arrahji Bussiness selaku pelaksana proyek menyatakan akan segera memperbaiki turap yang ambruk.
“Ini faktor alam yang tidak bisa kita prediksi. Hujan deras pekan lalu membuat penurapan baru selesai dikerjakan,” ujarnya.
Sidik menyebut pihaknya telah melakukan pekerjaan sesuai spesifikasi teknis dan kerangka acuan kerja. Begitu juga dengan metode pelaksanaan di lapangan, desain awal, prototipe, dan uji matrial.
“Berkaitan dengan kerusakan akibat hujan deras, saat ini sedang diperbaiki. Proses pengerjaan dilakukan sesuai perencanaan dan target dalam RAB,” ujarnya.
Sebagai mitra pemerintah, imbuh Sidik, pihaknya punya tanggung jawab moral terlebih terhadap perbaikan Kali Lumbu Barat.
Hal senada disampaikan Jainal sebagai konsultan pengawas. Dia menegaskan, bukan berdalih alam dan cuaca yang menjadi penyebab tumbangnya turap.
“Pemborong sudah manjalankan tahapan, metode, juga perencanaan pekerjaan. Banjir di Rawalumbu tersebut yang menimbulkan rubuhnya penahan turap. Saat ini sedang dilakukan perbaikan guna mengembalikan fungsi turap yang sebenarnya. Pelaksana langsung menindaklanjuti arahan dinas,” terangnya.
Kepala Dinas BMSDA Kota Bekasi Idi Susanto selaku Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK) saat di hubungi belum memberikan keterangan berkaitan hal ini.
