Otomotif Jerman Kian Suram Dihantam Kendaraan Listrik China

Industri mobil listrik. Foto: Wikipedia

Share

Jakarta – Industri otomotif Jerman kini sedang menghadapi tsunami dasyat. Ini imbas dari regulasi makro ekonomi, perkembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV), dan serbuan merek China ke Eropa.

Masalah di sektor industri kendaraan pribadi tersebut diprediksi bisa saja merambat ke perekonomian yang lebih luas di Jerman.

Mengutip CNBC International, Minggu (8/9/2024), industri mobil Jerman memang pernah dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Hal ini karena Jerman memproduksi mobil berbahan bakar internal yang inovatif dan berkualitas tinggi.

Mobil khas industri negara panser ini juga merupakan simbol kemewahan dan status, hingga industri kendaraan mereka berkembang pesat dan meningkatkan perekonomian negara. Namun, tampaknya gambaran tersebut kini menjadi suram.

Baca Juga  Siaga Perang Dunia 3, NATO Naikkan Anggaran Pertahanan

Terbaru, salah satu brand mobil Jerman, Volkswagen mengatakan akan menutup pabrik dan akan mengakhiri perjanjian perlindungan ketenagakerjaan yang telah berlaku di negara itu sejak 1994.

Kepala otomotif global KPMG Andreas Ries mengatakan, industri otomotif Jerman merupakan pemimpin pasar teknologi yang tak tertandingi selama hampir 140 tahun.

“Industri otomotif Jerman hampir tidak khawatir akan persaingan dan penjualan. Situasi saat ini bisa dibilang sangat asing dan industri ini sedang mengalami transformasi besar,” ucap dia.

Tak hanya Volkswagen, perlambatan bisnis juga dirasakan Mercedes-Benz yang diperkirakan akan memangkas margin laba tahunan. Sementara, BMW mencatat margin dalam segmen otomotif pada kuartal II lebih rendah dari yang diharapkan.

Baca Juga  100 Hari Kerja, Presiden Perlu Reshuffle Figur seperti Gus Miftah

Sedangkan, Porsche memangkas prospek untuk 2024, meskipun menjadikan kekurangan bahan baku sebagai alasan.

Masalah di sektor otomotif juga dapat berdampak pada perekonomian Jerman secara keseluruhan, yang telah terseok-seok dalam wilayah resesi sepanjang 2024 dan 2023. Pada kuartal kedua 2024, produk domestik bruto (PDB) Jerman turun 0,1 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Industri otomotif Jerman disebut tidak hanya mencakup pemain besar, tetapi ribuan bisnis menengah, kecil, dan mungil di seluruh negara, sehingga mengidentifikasi industri ini merupakan salah satu yang terpenting di negara tersebut.

 

(red)

Share

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *