Beijing – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi untuk menegaskan stabilitas hubungan Indonesia-China.
“Menteri Luhut pertama-tama menyampaikan salam tulus Presiden Joko Widodo kepada Presiden Xi Jinping, dengan menegaskan kembali bahwa Indonesia sangat mementingkan hubungan dengan China,” kata Luhut dalam rilis Kementerian Luar Negeri China diterima di Beijing, China, Kamis (13/6).
Luhut juga menegaskan bahwa Indonesia berpegang teguh pada prinsip satu China dan berkomitmen untuk mendorong perkembangan hubungan bilateral yang sehat dan stabil.
Pertemuan antara Luhut dengan Menlu Wang Yi itu berlangsung di Jilin, China. Luhut diketahui juga adalah Koordinator Kerja Sama Indonesia dengan China.
“Menko Luhut mengatakan Mekanisme Kerja sama Dialog Tingkat Tinggi China-Indonesia berperan penting dalam mengimplementasikan konsensus yang dicapai para pemimpin kedua negara dan mendorong kerja sama di berbagai bidang,” demikian disebut dalam keterangan tersebut.
Mekanisme tersebut diharapkan dapat menjalankan fungsinya secara maksimal, memperluas cakupan dan mendorong kerja sama yang lebih praktis antara kedua negara untuk mencapai hasil yang lebih banyak.
“Indonesia bersedia untuk secara aktif mempromosikan konsep ‘poros maritim global’ dan ‘Belt and Road Initiative’, mengoperasikan kereta cepat Jakarta-Bandung, dan bersama-sama menciptakan lebih banyak proyek kerja sama,” kata Luhut.
Luhut juga disebut mengucapkan selamat kepada para peneliti ilmiah kedua negara karena telah berhasil menyelesaikan pertama kalinya eksplorasi laut dalam bersama-sama.
Ia berharap dapat lebih memperkuat kerja sama di bidang kelautan, perikanan, perawatan medis dan kesehatan, kecerdasan buatan, ketahanan pangan, lingkungan. energi dan memperkuat pertukaran antarmasyarakat.
Sedangkan Menlu Wang Yi mengatakan bahwa selama bertahun-tahun, dengan mengandalkan mekanisme dialog dan kerja sama tingkat tinggi China -Indonesia, kedua negara telah memelihara komunikasi dan koordinasi strategis yang erat dan mendorong pembangunan berkelanjutan.
“Tahun depan akan menandai peringatan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara China dan Indonesia, dan perkembangan hubungan bilateral menghadapi peluang baru dan penting. Kami siap bekerja sama dengan Indonesia, sesuai dengan arahan strategis kedua kepala negara,” kata kata Wang Yi.
Wang Yi menyebut ke depan kedua negara perlu membangun model strategis untuk mendukung saling percaya yang saling melengkapi sehingga dapat memberikan lebih banyak manfaat bagi masyarakat kedua negara.
“Kedua belah pihak harus merencanakan tahap berikutnya dari Dialog Tingkat Tinggi, mengonsolidasikan rasa saling percaya dan terus dengan tegas mendukung kepentingan utama masing-masing negara,” ungkap Wang Yi.
Wang Yi menyebut, ke depan China masih berfokus pada kerja sama “Belt and Road Initiative”, memastikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, serta memperluas dua proyek andalan yaitu Koridor Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Corridor) dan ‘Dua Negara, Taman Kembar’ (Two Countries, Twin Parks).
China juga fokus dalam memperluas kerja sama di tiga bidang utama, yakni ekonomi digital, pembangunan ramah lingkungan, peningkatan penghidupan masyarakat, memperkuat sinergi strategi pembangunan, dan memimpin peningkatan berkelanjutan kerja sama praktis, tambah Wang Yi.
Dengan memanfaatkan Dana Kerja Sama Maritim China-Indonesia, kedua pihak dapat melaksanakan lebih banyak proyek kerja sama yang saling menguntungkan, dan mendorong kerja sama maritim untuk mencapai hasil baru. Kedua menteri juga juga bertukar pandangan mengenai isu-isu internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama.