New Delhi – India meminta pembebastugasan 69 warganya yang direkrut menjadi tentara Rusia untuk bertempur di Ukraina. Pernyataan dikemukakan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar pada Jumat (9/8/2024).
Sebelumnya sebanyak 8 orang dari 91 warga negara India yang direkrut menjadi tentara angkatan bersenjata Rusia telah meninggal, kata Subrahmanyam Jaishankar kepada para anggota legislatif selama sesi tanya jawab di parlemen.
“14 dari mereka telah diberhentikan atau dengan bantuan kami telah kembali. Dan masih ada 69 warga negara kita yang menunggu dibebastugaskan dari angkatan bersenjata Rusia,” tambah Jaishankar.
Dia juga mengatakan bahwa selama kunjungannya ke Moskow bulan lalu, Perdana Menteri Narendra Modi telah mengangkat masalah ini dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Badan investigasi dan penuntutan utama India, Biro Investigasi Sentral, mengumumkan pada Mei perihal penangkapan empat orang dengan tuduhan perdagangan manusia untuk peran tempur di angkatan bersenjata Rusia.
India adalah salah satu mitra ekonomi utama Rusia dan dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan impor minyak mentah Rusia secara signifikan.
Kedaulatan Ukraina
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Senin (8/7) mendesak Perdana Menteri Narendra Modi, yang adalah sekutu AS, untuk memperjelas posisinya saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa penyelesaian konflik Ukraina harus menghormati kedaulatan Ukraina.
“Kami akan mendesak India, seperti yang kami lakukan kepada negara lain ketika berurusan dengan Rusia,” kata juru bicara Deplu AS Matthew Miller kepada pers.
“… bahwa resolusi apa pun dalam konflik Ukraina harus menghormati Piagam PBB yang menghormati wilayah Ukraina, kedaulatan Ukraina,” ujar Miller.
Sebelumnya pada Senin, Modi tiba di Rusia untuk melakukan kunjungan dua hari. Lawatan itu menandai perjalanan pertama Modi ke luar negeri setelah ia terpilih sebagai perdana menteri untuk ketiga kalinya.
“India adalah mitra strategis yang dengannya kami menjalin dialog secara jujur dan terbuka, dan itu termasuk kekhawatiran kami mengenai hubungan dengan Rusia,” kata Miller, menambahkan.
Kantor presiden Rusia, Kremlin, mengatakan Putin dan Modi akan memusatkan pembicaraan mereka pada pengembangan hubungan persahabatan lama kedua negara pada masa depan, juga isu-isu utama internasional dan regional.
Pertemuan tersebut bersamaan dengan pertemuan puncak NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) di Washington, D.C., Amerika Serikat.
Modi, sementara itu, mengatakan di X bahwa dia akan melakukan lawatan ke Austria usai mengunjungi Rusia.
“Kunjungan ini akan menjadi kesempatan luar biasa untuk mempererat hubungan persahabatan. Saya juga berharap dapat berinteraksi dengan komunitas India yang tinggal di negara-negara ini,” katanya.
Sumber: Anadolu-OANA