Andi Gani Bertemu Jokowi di Istana Bicarakan Kisruh Kadin

Andi Gani Nena Wea. Foto: KSPSI-Citu

Share

Jakarta – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, membahas kisruh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Andi Gani meyakini Jokowi tak akan cawe-cawe.

“Saya memberikan masukan kepada presiden sebagai sahabat. Saya bersama Jokowi sejak dari Solo, Gubernur DKI, hingga hari ini. Presiden menyampaikan pemerintah tidak akan cawe-cawe konflik internal Kadin,” kata Andi Gani kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (17/9).

Andi Gani mengaku dia concern terhadap isu tersebut karena akan berkaitan dengan penetapan upah minimum ke depan.

“Saya tegaskan lagi, jangan percaya isu-isu di luar. Presiden dengan tegas jangan sampaikan ke saya dan saya sangat concern dengan Munas Kadin karena ini berkaitan dengan perhitungan upah minimum ke depan,” katanya dilansir Detik.

Andi Gani meminta pihak lain tak mendorong Jokowi untuk mengeluarkan Keppres Munaslub yang memutuskan Anindya Bakrie Ketum Kadin. Ia kembali menegaskan Jokowi tak akan cawe-cawe soal itu.

Baca Juga  Presiden Ingatkan TNI-Polri Perbaiki Citra agar Dipercaya Rakyat

“Presiden menegaskan tadi saat pertemuan dengan saya, presiden tidak akan ikut campur internal kadin,” ucapnya.

“Jadi jangan ada lagi yang mendorong presiden mengeluarkan keppres karena presiden sudah menegaskan dikembalikan kepada internal Kadin,” lanjut Andi Gani.

Andi Gani mengatakan bahwa pihaknya masih mengakui Arsjad Rasjid sebagai Ketum Kadin. Ia mengatakan sesuai dengan AD/ART Arsjad Rasjid masih berstatus Ketum Kadin hingga 2026.

“Nah kenapa konfederasi buruh mengakui Arsyad Rasjid, saya tidak akan persoalan kepada Anindya Bakrie. Hanya, kami berpegangan kepada konstitusi sesuai AD/ART dan juga Arsjad Rasjid masih memegang keppres sampai saat ini, belum dicabut keppresnya. Karena ini sangat berkaitan penting dengan perundingan-perundingan upah ke depan. November sudah sebentar lagi, penentuan upah minimum 2025. Dengan siapa kami harus berunding, dengan siapa kami harus menerima berdiskusi dengan mitra pengusaha,” tutup Andi Gani.

Baca Juga  Serangan Siber Semakin Canggih dan Sulit Dideteksi

Selesaikan secara internal

Sebelumnya, Presiden Jokowi buka suara soal kisruh rebutan Ketua Umum Kadin. Jokowi mengatakan dia mengenal baik seluruh pihak yang pernah memimpin Kadin, termasuk Arsjad Rasjid.

“Selama 10 tahun saya menjabat, saya dekat dengan Kadin. Tidak sekali dua kali saya datang di acara Kadin. Dulu, baik dengan Pak Soeryo Bambang (Sulisto), baik dengan Pak Rosan Roeslani, baik juga dengan Pak Arsyad, baik juga dengan Pak Anindya, baik semuanya,” kata Jokowi di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Selasa (17/9).

Jokowi menekankan Kadin bukan organisasi politik, sehingga ia meminta untuk diselesaikan secara internal. Ia mengatakan jangan sampai bola panas dilempar ke dirinya.

Baca Juga  Jokowi dan Prabowo 2 Jam Berlayar Tumpangi KRI RJW-992

“Dan ini bukan organisasi politik. Ini adalah organisasi pengusaha sehingga saya minta diselesaikan secara baik-baik. Di internal Kadin. Jangan nanti bola panasnya disorong ke saya,” ujarnya.

 

red

Share

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *