Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh stakeholder pasar modal berkomitmen mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan bagi warga, termasuk anggota Polri agar memahami produk-produk investasi yang aman dan legal.
“Warga wajib memahami perencanaan keuangan serta produk investasi yang aman dan legal,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi melalui keterangannya di Jakarta, Rabu (9/10).
Kegiatan “Capital Market Goes to Office” (CMGTO), dia harapkan memberikan literasi bagi anggota Polri cara menyikapi tawaran investasi lalu memilih yang aman, legal, dan terpercaya. Sebab penipuan berkedok investasi semakin hari semakin canggih: seperti penggandaan uang, money games, mendapatkan bonus tinggi dari penjualan produk, dan scamming.
Inarno menuturkan, pasar modal menyediakan berbagai peluang investasi menarik. Misalnya, investasi saham, surat utang atau sukuk, instrumen derivatif, dan reksa dana.
Dalam berinvestasi, perlu kedepankan 2L, yaitu legal dan logis. Berarti memiliki izin sah dan keuntungan atau imbal hasil yang dijanjikan masuk akal.
Investasi yang menjanjikan keuntungan fantastis dalam waktu singkat dan tidak memiliki risiko, umumnya merupakan penipuan.
Kepala Lembaga Pelatihan dan Pendidikan Polri Komisaris Jendral Polisi Purwadi Arianto mengapresiasi CMGTO.
“Kegiatan ini meningkatkan literasi dan kewaspadaan terhadap bahaya serta ancaman kejahatan yang melibatkan jasa keuangan,” tambah Purwadi.
Kegiatan dihadiri 100 anggota Polri secara langsung serta 225 peserta secara daring dari 14 Sekolah Polisi Negara (SPN).
