Bentrok Israel-Hizbullah Meluas, Kanada Desak Warga Tinggalkan Lebanon

Kompleks Biara Deir Mimas, Lebanon tekena pengeboman oleh tentara Israel. Foto: Dohanews

Share

Hamilton – Pemerintah Kanada mengimbau warganya di Lebanon “segera pulang” setelah Israel secara dramatis meningkatkan serangan di seluruh Lebanon, memicu serangan balasan dari Hizbullah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Bagi warga Kanada dan yang telah menjadi penduduk tetap di Lebanon, segera pulang,” tulis Menteri Luar Negeri Melanie Joly di X, seraya memperingatkan yang lain untuk tidak merencanakan perjalanan ke Lebanon.

‘Situasi keamanan di perbatasan Lebanon-Israel sangat tidak stabil dan dapat meningkat tanpa peringatan kapan saja,” katanya pada Senin (23/9).

Dia juga menyampaikan keprihatinan mendalam Kanada atas eskalasi antara Israel dengan Hizbullah, menekankan prioritasnya adalah melindungi warga sipil dari kedua pihak dan di seluruh kawasan.

Joly, yang mengatakan telah melakukan kontak dengan mitra Lebanon dan Israel, mendesak de-eskalasi segera di perbatasan kedua negara untuk mencegah bencana yang menghancurkan.

Baca Juga  Iran Beserta Proksinya Diprediksi Serang Israel Pekan Ini

Israel melancarkan serangkaian serangan udara ke Lebanon selatan dan timur, yang menurut otoritas kesehatan negara itu menewaskan sedikitnya 392 orang, termasuk 35 anak-anak dan melukai 1.645 lainnya dalam serangan sejak Senin pagi yang juga memaksa ribuan warga sipil meninggalkan rumah mereka.

Pasukan Israel mengintensifkan serangan mereka di Lebanon, mengabaikan peringatan masyarakat internasional bahwa mereka akan mengambil risiko menyebarkan konflik Gaza ke wilayah lain.

Serangan itu merupakan dampak dari ketegangan yang meningkat antara Hizbullah dan Israel setelah serangan udara mematikan minggu lalu yang menewaskan sedikitnya 45 orang, termasuk wanita dan anak-anak, dan melukai puluhan orang di pinggiran kota Beirut.

Hizbullah mengonfirmasi bahwa sedikitnya 16 anggotanya, termasuk pemimpin senior Ibrahim Aqil dan komandan tertinggi Ahmed Wahbi, tewas dalam serangan udara Israel.

Baca Juga  Kim Nyatakan Perang jika Korsel Langgar Kedaulatan Pyongyang

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.400 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas perbatasan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Upaya damai

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin mengatakan upaya damai “penting” untuk diambil dengan melawan “agresi Israel yang mengancam” keamanan regional.

Erdogan dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengadakan pertemuan tertutup di Turkish House pada sela-sela Sidang Umum PBB di New York. Keduanya mendiskusikan hubungan bilateral, serangan Israel terhadap Palestina dan Lebanon, serta perkembangan regional dan global.

“Masyarakat internasional harus lebih bersuara dengan dasar hukum internasional, diplomasi, dan hak asasi manusia guna mengakhiri kekerasan yang dilakukan Israel di wilayah Palestina dan Lebanon sesegera mungkin,” kata Erdogan kepada Pezeshkian, menurut Direktorat Komunikasi Turki.

Baca Juga  Ikthisar Berita Utama Rabu, 25 September 2024

“Turki meningkatkan upayanya untuk menyediakan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di wilayah Palestina, khususnya di Gaza, di mana pembantaian Israel berlangsung,” tambahnya.

Terkait hubungan sejarah dan budaya antara Turki dan Iran, Erdogan menyuarakan keyakinannya bahwa hubungan bilateral akan dikembangkan dan diperkuat di setiap bidang.

Pertemuan tersebut merupakan pertemuan langsung pertama antara Erdogan dan Pezeshkian sejak dirinya terpilih sebagai presiden baru Iran pada Juli, setelah pendahulunya, Ebrahim Raisi, tewas dalam kecelakaan helikopter pada Mei, yang disebabkan oleh kondisi iklim.

 

Sumber: Anadolu – Antara

Share

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *